BITUNG - Pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Bitung, Hengky Honandar dan Randito Maringka, mendaftar di KPU Bitung sore tadi diantar massa pendukung yang jumlahnya melebihi Kesepakatan yang sudah ditentukan
Kedatangan Hengky Randito dengan membawa massa lebih dari 500 orang ini pun disesalkan Kapolres Bitung AKBP Albert Zai. Pasal jumlah massa yang hadir melebihi dari kesepakatan yang ditetapkan bersama antara KPU Bitung, Polres Bitung dan Liaison Officer (LO) masing-masing pasangan calon.
“Iya, kalau dilihat secara kasat mata tadi lebih dari 500, tidak sesuai dari hasil kesepakatan kita, ” kata Kapolres kepada sejumlah wartawan.
Sebelumnya, antara tiga pihak yang disebutkan di atas memang sudah membuat kesepakatan terkait massa yang akan hadir saat pendaftaran pasangan calon. Pembahasan soal itu dilakukan dalam kegiatan Media Gathering KPU Bitung sehari sebelum tahapan pendaftaran dibuka.
Baca juga:
Poempida: IDCTA Promosikan Dekarbonisasi
|
Kala itu, dengan pertimbangan keamanan, ketertiban dan kelancaran pendaftaran, KPU Bitung, Polres Bitung dan masing-masing LO sepakat hanya membawa maksimal 500 orang pendukung. Nah, pelanggaran atas kesepakatan inilah yang disesalkan Kapolres.
“Iya, harusnya komitmen dengan kesepakatan itu. Makanya hal ini akan jadi bahan evaluasi kita, ” tukasnya.
Meski demikian, Kapolres menganggap ada dampak positif dari kesepakatan pembatasan jumlah pendukung. Dirinya melihat walaupun melebihi dari jumlah yang disepakati, namun massa yang hadir tetap dalam keadaan tertib.
“Artinya pembatasan itu juga ada hasilnya. Coba kalau tidak dibatasi, pasti yang hadir akan lebih banyak. Dan juga walau jumlahnya sedikit melebihi, yang penting tetap tertib, ” tukasnya.
Terpisah, salah satu Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Bitung, Ronny Boham, tak menampik jika jumlah pendukung yang hadir lebih dari 500 orang. Ia mengaku sudah mengingatkan hal itu sebelum rombongan berangkat ke Kantor KPU Bitung.
“Kami sudah menyampaikan berkali-kali soal itu kepada pendukung. Tapi memang dalam situasi seperti ini agak sulit. Kami hanya sebatas menyampaikan saja, tapi tidak bisa melarang siapa saja yang mau ikut, ” tuturnya. (AH)